Sebagaimana yang telah disampaikan oleh bukan on the spot. Pesugihan gunung kemukus merupakan salah satu dari
lima tempat laku pesugihan paling terkenal di Indonesia. Anehnya
simpang siur dan perbedaan pendapat masyarakat tentang hal tersebut menjadikan
laku dan ritual di gunung kemukus semakin misterius untuk
diketahui.
Bahkan ada berita yang menghebohkan bahwa pemerintahan setempat
mengaku kuwalahan dalam menuntaskan kasus prostitusi di wilayah tersebut. Loh
kok jadi bahas prostitusi? Ya karena ritual pesugihan di wilayah gunung kemukus
konon harus dilakukan dengan syarat melakukan perbuatan tidak terpuji. Tak
heran jika para wanita tuna susila menjadikan hal ini sebagai
ladang
penghasilan mereka. Penasaran dengan ritual dan sesaji serta syarat yang
dilakukan para pelaku pesugihan gunung kemukus? simak uraian singkat di
bawah ini.Lokasi Gunung Kemukus
Gunung kemukus merupakan salah satu pegunungan yang terletak di wilayah
kabupaten sragen provinsi jawa tengah. Selain pemandangan alam pegunungan yang
rimbun dengan pepohonan dan hawa sejuk lokasi ini juga sangat terkenal karena
diakui banyak masyarakat sebagai tempat mencari pesugihan. Lebih heboh lagi
syarat dan ketentuan yang berlaku bagi para pelaku pesugihan adalah berbuat
tidak semestinya dengan pasangan bukan suami istri. Tak heran jika wikipedia
menyebutnya sebagai salah satu gunung yang menyeramkan.
Di atas bukit gunung tersebut terdapat sebuah bangunan kuil/ wihara
tua yang sangat dihormati oleh penduduk setempat khususnya bagi mereka yang
beragama budha. Konon bangunan ini dibangun oleh Pangeran Samudra yakni
salah satu keturunan raja jawa.
Sejarah Pesugihan Gunung Kemukus
Cerita pertama. Asal usul ritual pesugihan gunung kemukus tak
elak banyak dikaitkan dengan sejarah yang terjadi pada ratusan tahun silam.
Yakni pada saat Majapahit mengalami kekalahan dan keruntuhan. Pada waktu itu
seluruh keluarga keraton dan para abdi dalem berhamburan melarikan diri dari
serangan musuh dan berusaha mencari tempat yang lebih aman di seberang pulau.
Pada sisi lain terdapat salah satu keturunan dari kerajaan majapahit yang
memutuskan untuk tidak ikut serta dalam pelarian keluarganya. Adalah Pangeran
Samudro, salah satu keturunan dari raja terakhir kerajaan majapahit memutuskan
untuk ikut sultan demak tinggal di wilayah Demak Bintara.
Setelah cukup mendapat ajaran agama Islam dari Sunan Kalijaga di Demak
Pangeran Samudro kemudian diperintahkan untuk menuntut ilmu agama dari seorang
Kiai di wilayah lereng gunung lawu. Kiai tersebuat adalah Ageng Gugur yang
merupakan saudara tua dari Pangeran Samudro, dilain sisi Samudro tidak
mengetahui bahwa beliau adalah kakaknya sendiri dan Kiai Ageng Gugur baru
menceritakan siapa dirinya sebenarnya kepada Samudro sesaat sebelum Pangeran
Samudro hendak meninggalkan tempat Kiai Ageng.
Guna melanjutkan hidup dan hendak menyebarkan ajaran islam di wilayah
lain Pangeran Samudro meninggalkan Kiai Ageng dan berkelana mencari
pemukiman-pemukiman baru untuk meyebarkan ajaran islam. Namung sayang takdir
berkehendak lain, beliau wafat semasa dalam perjalanannya untuk penyebaran
agama. Atas petunjuk dan amanah dari Sultan Demak jasad beliau kemudian
dimakamkan di atas bukit tidak jauh dari tempat meninggalnya beliau. Bukit
tersebut kemudian banyak disebut sebagai gunung kemukus. Adanya makam Pangeran
Samudro kemudian dikeramatkan oleh banyak orang dan dijadikan tempat berziarah
serta ada pula yang menyalah gunakan untuk mencari pesugihan di tempat ini.
Cerita kedua. Asal usul gunung kemukus dijadikan sebagai salah satu
tempat para palaku spiritual sesat untuk mendapatkan pesugihan kiranya memang
tak dapat dilepaskan dari keberadaan Pangeran Samudro, hanya saja tarikh dalam
cerita kedua ini mengatakan bahwa Pangeran Samudro merupakan keturunan dari
raja terakhir kerajaan Mataram Kuno melarikan diri dari serangan musuh bersama
selir ayahandanya yang bernama Nyai Ontrowulan dan bersembunyi di wilayah
Gunung kemukus.
Dari cerita yang tidak banyak menyebutkan sumber tersebut dikisahkan
keduanya melakukan hubungan yang dilarang oleh agama apapun, terlebih dengan
ibu tirinya sendiri. Usut punya usut kisah tersebut beredar di kalangan
masyarakat bahwa sesiapa yang melakukan hubungan yang lebih keji atau lebih
memalukan dari keduanya di tempat tersebut maka akan mendapatkan berkah atau
keberhasilan baik berupa harta kekayaan, kedudukan dan jabatan, maupun jodoh.
Kepercayaan ini kemudian berkembang pesat di masyarakat hingga kini
dan menjadikan tempat tersebut menjadi tempat laku ritual pesugihan yang
terkenal dengan sebutanpesugihan gunung kemukus. Entah dari kedua cerita tersebut
manakah yang benar hanya Yang Maha Mengetahui yang dapat memastikan
kebenarannya.
Ritual Pesugihan Gunung Kemukus
Pada saat awal kedatangan biasanya para pelaku menemui sang juru kunci
untuk membeberkan maksud dan tujuan kedatangannya di tempat tersebut. Setelah
selesai konon perlaku dipersilahkan masuk dalam beranda makam serta melakukan
ritual sesuai dengan petunjuk juru kunci (entah juru kunci beneran atau
jadi-jadian, maksudnya orang yang mengaku sebagai juru kunci dan memanfaatkan
situasi tersebut sebagai lahan basah bagi mereka).
Setelah usai melakukan ritual sebagaimana disebutkan oleh pemandu
syarat berikutnya yang harus dilakukan para pelaku pencari pesugihan adalah
berbuat tidak semestinya di tempat tersebut. Konon untuk menyempurnakan laku
sesat tersebut para pelaku diharuskan melakukan perbuatan melanggar norma agama
dengan orang yang sama setiap selapan sekali atau 40 hati sekali. Hal ini
kemudian banyak dijadikan sebagai naungan para wanita tidak benar untuk
mendapatkan rejeki dari jalan haram. Tak heran jika mereka betah, rupanya
pelanggan mereka pasti akan mencarinya setelah jangka waktu tertentu, belum
lagi jika mereka para pelanggan yang ketagihan hehe.
Resiko Melakukan Ritual Pesugihan Gunung Kemukus
Sebagaimana hukum akibat yang ditimbulkan oleh suatu sebab. Melakukan
ritual pesugihan gunung kemukus tentunya sangat beresiko baik bagi para pelaku,
masyarakat setempat, dan lain sebagaina. Adapun resiko melakukan ritual
pesugihan gunung kemukus bagi para pelaku kurang lebih sebagai berikut:
Hilangnya keimanan karena telah menyekutukan Allah .
- Dosa besar karena melakukan syirik.
- Mengidap penyakit berbahaya.
- Rusaknya moral diri karena berharap jalan pintas untuk mendapatkan sesuatu.
- Ketidakharmonisan dalam berumah tangga.
- Mendapat harta yang kurang barokah dan masih dipertanyakan kehalalannya.
- Belum lagi kalau kena razia pol. PP dan masuk berita di media televisi.
- Demikian sedikit ulasan mengenai pesugihan gunung kemukus dan resiko bagi para pelakunya. Semoga memberikan sedikit gambaran tentang sesatnya ritual yang dilakukan dengan cara-cara tersebut.
http://www.ceritapesugihannyata.com/2015/06/pesugihan-gunung-kemukus-dan-resikonya.html